Cute Rocking Baby Monkey

Senin, 26 Maret 2018

KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN

Image result for media pembelajaran


A. PENDAHULUAN
Kegiatan pembelajaran hakikatnya kegiatan interaksi yang di dalamnya terdapat proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik untuk saling bertukar fikiran, informasi dengan mengembangkan ide dan gagasan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam pencapaian tersebut kadang terjadi kendala yang diantaranya kurang siapnya peserta didik dalam menerima materi pembelajaran, kurangnya semangat dan minat peserta didik dalam menerima materi pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran dari pendidik yang kurang menarik dan diterima oleh peserta didiknya, dan sebagainya. Sehingga, dalam pelaksanaannya tidaklah semudah seperti teorinya. Perlu adanya solusi dari berbagai permasalahan diatas, salah satunya keberadaan media pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.
          Media pembelajaran adalah satu dari beberapa sumber pembelajaran yang memiliki fungsi penting dalam proses pembelajaran, sehingga butuh perhatian oleh pendidik dengan mengetahui kelebihan atau pun kekurangan media pembelajaran, efektifitas media dalam pembelajaran, kesediaan dana dan efisisensi waktu, serta pengetahuan dan keterampilan pemakaian media dalam proses pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian Media Pembelajaran?
  1. Bagaimana Klasifikasi Media Pembelajaran?
  2. Bagaimana Keberadaan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar?7
  3. Apa Saja Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran.
C.  PEMBAHASAN
1.    Pengertian Media Pembelajaran
Definisi media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (و سا ئل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Dalam arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap baru.
AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Berbeda dengan itu, Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) memberikan batasan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media adalah medium yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan sesuatu pesan, di mana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haralsen). Jadi, media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/ sarana/ alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).
       Definisi belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk., 1996: 2). Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. (Gredler, 1994: 1). Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2000: 197). Dengan demikian belajar menuntut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982: 1040 dalam Seels & Richey, 2000: 13). Dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat (Dimyati & Mudjiono, 2002: 41-42).
       Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Tiap orang mempunyai ciri yang unik untuk belajar. Hal itu terutama disebabkan oleh efisiensi mekanisme penerimaannya dan kemampuan tanggapannya. Seorang pelajar yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar, yang ditanggapi oleh indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba. Semakin baik tanggapan seseorang tentang sesuatu objek, orang, peristiwa atau hubungan, semakin baik pula hal tersebut dapat dimengerti dan diingat (Miarso, 1984: 111).
       Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, dan refleksi serta interpretasi. Proses belajar pada hakikatnya terjadi dalam diri peserta didik yang bersangkutan, walaupun prosesnya berlangsung dalam kelompok, bersama orang lain.
       Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Sadiman, dkk., 1986: 7). Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004: 528). Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah(facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.
       Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaransecara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.
       Jadi tugas media bukan sebagai sekedar mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan murid namun lebih dari itu media merupakan bagian integral yang saling berkaitan antara komponen yang lain yang saling berinteraksi dan mempengaruhi.

2.    Klasifikasi Media Pembelajaran
Beberapa pendapat para pakar dalam hal klasifikasi media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Santoso S. Hamijaya mengklasifikasikan media pembelajaran yang dikaitkan dengan teknologi pembelajaran menurut penggunaannya:
·         Media dan teknologi pembelajaran yang penggunaannya secara massal, meliputi: televisi, film dan slide, serta radio.
·         Media dan teknologi pembelajaran yang metode penggunaannya secara individual, meliputi: kelas atau laboratorium elektronik, alat-alat otoinstruktif, dan kotak unit instruksional.
·         Media dan teknologi pembelajaran yang penggunaannya secara konvensional.
·         Media dan teknologi pembelajaran pada pendidikan modern, meliputi: ruang kelas otomatis, sistem proyeksi berganda, dan sistem interkomunikasi
2.      Gerlach membagi menjadi lima kategori umum menurut sifat benda, yaitu:
·         Benda-benda asli dan manusia (real materials and people).
·         Gambar-gambar dan gambar yang disorotkan (visuals and projection).
·         Benda-benda yang didengar (audio materials).
·         Benda-benda cetakan (printed materials).
·         Benda-benda yang dipamerkan(display materials).
3.      Edgar dell mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar peserta didik, yaitu dari yang bersifat konkret sampai yang bersifat abstrak.
·         Pengalaman melalui lambang kata/ verbal.
·         Pengalaman melalui lambang visual (peta, diagram).
·         Pengalaman melalui gambar (foto, album).
·         Pengalaman melalui rekaman, radio, gambar.
·         Pengalaman melalui gambar hidup.
·         Pengalaman melalui televisi.
·         Pengalaman melalui pameran (study display).
·         Pengalaman melalui wid wisata(field study).
·         Pengalaman melalui kegiatan demonstrasi.
·         Pengalaman melalui dramatisasi.
·         Pengalaman melalui mode (benda tiruan).
·         Pengalaman melalui pengalaman langsung bertujuan dan melakukan sendiri (selfdoing).
Dalam pelaksanaan pembelajaran dikenal beberapa jenis media. Penggunaan media pembelajaran ditentukan oleh fungsi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan tersedianya bahan untuk mengelola media.
Berdasarkan hal ini klasifikasi media pembelajaran dapat dikategorikan menurut jenis-jenisnya:
1.      Berdasarkan indra yang digunakan:
·         Media audio.
·         Media visual.
·         Media audio visual.

2.       Berdasarkan jenis pesan yaitu:
·           Media cetak.
·           Media non cetak.
·           Media grafis.
·           Media non grafis.
3.    Keberadaan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Media dalam pembelajaran adalah salah satu aspek yang sangat penting dari proses pembelajaran. Lingkup dari media pembelajaran adalah teknologi pembelajaran. Para ahli teknologi pembelajaran berpendapat bahwa peranan utama teknologi pembelajaran adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi menyeluruh proses belajar mengajar. Hal yang dapat mungkin memperjelas arti efisiensi tersebut antara lain sebagai berikut:
1.    Meningkatkan kualitas belajar atau penguasaan materi belajar.
2.    Mempersingkat waktu yang dipakai untuk tujuan yang diinginkan dalam belajar.
3.    Meningkatkan kemampuan guru, dalam arti guru dapat lebih memperhatikan siswa satu persatu dalam jumlah siswa yang relatif banyak tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar.
4.    Mengurangi biaya tanpa mempengaruhi kualitas belajar.
Pendapat tersebut merupakan keputusan tentang nilai sesuatu misalnya sejauh mana aspek pendidikan, keuangan, dan politik dari situasi individu. Teknologi pembelajaran bukan hanya sekedar penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dimana teknologi tersebut sesungguhnya hanya merupakan bagian teknologi dari pembelajaran.
Keberadaan media dalam pembelajaran, dapat dimanfaatkan yaitu penggunaan secara sistematis dari sumber belajar, proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.
Perkembangan media pembelajaran, awalnya hanya sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran, produksi dan evaluasi. Bermacam peralatan digunakan guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada sisiwa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu teori tentang media sebagai alat untuk kegiatan program-program pembelajaran. Teori B. F Skinner mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran. Pendekatan sistem dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Media tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu belaka, tetapi sebagai penyalur pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi proses komunikasi belajar mengajar yang tidak efektif dan efisien.
     Pengetahuan dan pemahaman pendidik tentang media pembelajaran dalam proses pembelajarannya:
1.    Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.    Keberadaan media dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
3.    Media adalah inovasi dalam media pembelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

4.    Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran memerlukan perencanaan yang baik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan tertentu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya:
1.      Merasa sudah akrab dengan media itu.
2.      Merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
3.      Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
4.      Bermaksud mendemonstrasikan media tersebut.
5.      Ingin memberi penjelasan dan gambaran yang lebih konkrit.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas, dan peralatan yang telah tersedia, sumber-sumber yang tersedia.
2.      Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
3.      Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal.
4.      Tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
1.      Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan atau audio).
2.      Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan atau kegiatan fisik).
3.      Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
4.      Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
5.      Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
Media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, diantaranya:
1.      Disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3.      Praktis, luwes, dan bertahan.
4.      Guru terampil menggunakannya.
5.      Pengelompokan sasaran.
6.      Mutu teknis.

D.  PENUTUP
1. Simpulan
     Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaransecara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Media pembelajaran di klasifikasikan berdasarkan indra yang digunakan, jenis pesan, sasaran, penggunaan elektronik, media asli dan tiruan, media grafis, media bentuk papan, media yang disorotkan, media yang didengar, media pandang dengar, dan media bahan cetak. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media diantaranya: motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan(reinforcement), latihan dan pengulangan, penerapan.

2.    Saran
Demikian makalah yang dapat saya buat. Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1997.
Darwanto. Televisi sebagai Media Pendidikan. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset. 2005.
Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997.
Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali. 1986.
Sudjarwo, Terj. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. 1988.
Syukur, Fatah. Teknologi Pendidikan. Semarang: RaSAIL. 2004.
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran TIK dalam Pembelajaran Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan kh...